Selasa, 11 September 2012

MAKALAH IKAN LELE


BAB I
PENDAHULUAN
Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan terhadap penyakit. Namun demikian perkembangan budidaya yang pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas (Rahmat. 1991)
Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk yang salah atas penggunaan induk yang berkualitas rendah. Penurunan kualitas ini dapat diamati dari karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian, daya tahan terhadap penyakit dan nilai FCR (Feeding Conversion Rate).
Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele dumbo BBAT Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetik untuk menghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi nama lele "Sangkuriang".Seperti halnya sifat biologi lele dumbo terdahulu, lele Sangkuriang tergolong omnivora. Di alam ataupun lingkungan budidaya, ia dapat memanfaatkan plankton, cacing, insekta, udang-udang kecil dan mollusca sebagai makanannya (Rahmat. 1991)
Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasayang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagaimacam menu masakan. Lele merupakan jenis ikan yang digemarimasyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapatdisajikan dalam berbagai macam menu masakan. Adapun manfaat yang dihasilkan dari budidaya lele antara lain:

a.  Sebagai bahan makanan
b. Ikan lele jenis C. Batrachus juga bisa dimanfaatkan sebagai ikanpajangan atau hiasan.
c. Ikan lele yang di pelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberantas hama padi berupa serangga air. Karena merupakansalah satu makanan alami ikan lele.
d. Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai macam obat lain untuk mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan tidak teratur),hidung berdarah, kencing berdarah, dll.
e. Selain itu, banyak mengkonsumsi ikan lele juga dapat menyehatkan jantung. Karena ikan lele lebih banyak mengandung omega 3 dibanding dengan jenis ikan lainnya.























BAB II
PEMBAHASAN
Pembenihan Lele
Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele (Rahmat. 1991).
Sistem Budidaya Lele
Terdapat 3 sistem pembenihan lele yang dikenal, yaitu :
1.    Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam    dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
2.    Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
3.    Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.
Tahap Proses Budidaya Lele
A. Pembuatan Kolam lele.
Ada dua macam / tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai (Budi, 1993) :
Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa
pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai
tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina. Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.
B. Pemilihan Induk lele
·      Induk jantan mempunyai tanda :
-  Tulang kepala berbentuk pipih
-  Warna lebih gelap
-  Gerakannya lebih lincah
-  Perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
-  Alat kelaminnya berbentuk runcing.

·      Induk betina bertanda :
-  Tulang kepala berbentuk cembung
-  Warna badan lebih cerah
-  Gerakan lamban
-  Perut mengembang lebih besar dari pada punggung alat kelamin berbentuk
         bulat                                                                                                                                                      
             

                          
C. Persiapan Lahan lele
Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :
·      Pengeringan, Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
·      Pengapuran, dlakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk  mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
·      Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai
racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya
sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok
makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk
menambah kesuburan lahan.
·      Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele. Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah : Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya, penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama
D. Pemijahan Lele
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele (Budi, 1993)
E.  Pemindahan Lele
         Cara pemindahan :
·      Kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
·      Siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.  Samakan suhu pada kedua kolam
·      Pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
·      Pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
F. Pendederan Lele
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini (Budi, 1993).
Manajemen Pakan Lele.
         Pakan anakan lele berupa :
·      Pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 – 4 hari.
·      Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
·       Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 – 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.

MANAJEMEN AIR
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
·      Air harus bersih
·      Berwarna hijau cerah
·      Kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).



Ukuran kualitas air secara kimia :
·      bebas senyawa beracun seperti amoniak
·      mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).

Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2 (Komar, 1981).

Manajemen Kesehatan
            Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain.
Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai (Komar, 1981).
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.



Panen
·      Penangkapan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan:
-  Lele dipanen pada umur 6-8 bulan, kecuali bila dikehendaki, sewaktuwaktu   dapat dipanen.
- Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya lele tidak terlalu   kepanasan.
-  Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap dengan menggunakan  seser halus, tangan, lambit, tangguh atau jaring.
-  Setelah dipanen, piaralah dulu lele tersebut di dalam tong/bak/hapa selama 1-2 hari tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau amisnya hilang.
-    Lakukanlah penimbangan secepat mungkin dan cukup satu kali.
·      Pembersihan
Setelah ikan lele dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cara:
- Kolam dibersihkan dengan cara menyiramkan/memasukkan larutan kapur sebanyak 20-200 gram/m 2 pada dinding kolam sampai rata.
-   Penyiraman dilanjutkan dengan larutan formalin 40% atau larutan permanganat kalikus (PK) dengan cara yang sama.
-  Kolam dibilas dengan air bersih dan dipanaskan atau dikeringkan dengan sinar matahari langsung. Hal ini dilakukan untuk membunuh penyakit yang ada di kolam.








BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Budidaya ikan lele, baik dalam bentuk pembenihan maupun pembesaran mempunyai prospek yang cukup baik. Permintaan konsumen akan keberadaan ikan lele semakin meningkat. Dengan teknik pemeliharaan yang baik, maka akan diperoleh hasil budidaya yang memuaskan dan diminati konsumen. Oleh karena itu Pembudidayaan ikan Lele sangat baik untuk dilakukan mengingat output yang dihasilkan juga lumayan besar.
Saran
Diharapkan dalam melakukan pembudidayaan ikan lele juga harus memperhatikan faktor fisik kimia yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ikan lele pada kolam terkontrol agar menghasilkan produksi ikan lele yang lebih baik lagi dan maksimal.













DAFTAR PUSTAKA
Rukmana, Rahmat. 1991. Budidaya Ikan Lele, Untungnya Bagai Menabung Emas dalam Sinar Tani
Santoso, Budi. 1993. Petunjuk praktis : Budidaya ikan mas. Yogyakarta :Kanisius.
Sumantadinata, Komar. 1981. Pengembangbiakan ikan-ikan peliharaan di Indonesia. Jakarta : Sastra Hudaya.
Http://Teknis-Budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-lele.html


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar